Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pendapatan nelayan meningkat hingga 100 persen setelah pemerintah menyediakan infrastruktur dasar seperti dermaga dan fasilitas es di desa-desa nelayan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sesi dialog di Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu malam, 15 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti lemahnya program pemberdayaan nelayan selama puluhan tahun, dan menegaskan komitmen pemerintah untuk melakukan terobosan nyata.
Pemerintah melakukan penataan ulang kawasan dan membangun fasilitas penting seperti dermaga yang selama ini tidak tersedia.
"Salah satu model yang kami buat untuk proyek ini adalah Proyek Desa Nelayan. Jadi, sebuah desa yang terdiri dari 2.000 nelayan, akan kami tata ulang dan berikan fasilitas. Misalnya, banyak desa ini tidak memiliki dermaga sederhana, jadi kami membangun dermaga untuk mereka," ungkap Prabowo kepada Steve Forbes.
Selain dermaga, pemerintah juga membantu pembangunan fasilitas produksi es skala kecil. Fasilitas ini memungkinkan nelayan menjaga kesegaran hasil tangkapan selama di laut.
"Mereka bahkan tidak punya es. Jadi, kami menyediakan pembiayaan agar mereka bisa membangun fasilitas produksi es kecil. Jadi setiap hari mereka melaut, mereka akan punya balok es. Jadi, ketika mereka menangkap ikan, ikannya akan relatif segar saat kembali," papar Prabowo.
Fasilitas pendukung seperti penyimpanan dingin, panel surya, sekolah, dan klinik kesehatan juga disediakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan.
Dampak program ini sangat signifikan. Dalam waktu satu setengah hingga dua tahun, pendapatan nelayan meningkat dua kali lipat bahkan ada yang mencapai 100 persen.
“Kami menemukan, kesaksian mereka, setelah satu setengah tahun, dua tahun, penghasilan mereka meningkat hingga 100 persen, sungguh luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin peningkatannya 40 persen, 50 persen, 100 persen” ujar Prabowo.
Keberadaan pelelangan ikan yang terorganisir juga membuat harga jual lebih stabil dan menarik pembeli dari berbagai daerah.
Melihat hasil yang menggembirakan, pemerintah menargetkan perluasan program secara nasional.
“Tahun ini kami sudah mulai membangun 65, sudah, 65. Dan targetnya adalah akhir tahun 2026, kami akan membangun setidaknya 1.000 desa seperti ini di seluruh Indonesia," tandasnya.
BERITA TERKAIT: