Prabowo Panggil Dirut Pertamina Bahas Pasokan BBM ke SPBU Swasta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 19 September 2025, 22:34 WIB
Prabowo Panggil Dirut Pertamina Bahas Pasokan BBM ke SPBU Swasta
Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 19 September 2025 (Foto: Sekretariat Presiden)
rmol news logo Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 19 September 2025. 

Kepada awak media, Simon menjelaskan bahwa pertemuan itu bertujuan membahas ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional hingga akhir tahun.

Disebutkan Simon, Pertamina diminta menyiapkan alokasi kebutuhan BBM secara menyeluruh hingga penutup tahun 2025. 

Oleh sebab itu, koordinasi antara Pertamina, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta badan usaha swasta akan dilakukan secara intensif agar kebutuhan pasokan tetap terjaga.

“Nanti kan akan dibicarakan antarpertamina, terus badan usaha swasta. Jadi per tadi setelah selesai meeting dengan Kementerian ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi kita meminta alokasi kebutuhan dia sampai akhir tahun, begitu juga dengan semua tim langsung rapatkan tadi,” ujar Simon.

Terkait mekanisme bisnis antara Pertamina dan SPBU swasta, Simon menegaskan seluruh proses akan berjalan secara terbuka dan transparan. 

Ia menampik anggapan bahwa Pertamina akan memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan, menegaskan bahwa mandat utama perusahaan adalah menjaga ketahanan energi nasional sekaligus melindungi konsumen.

“Jadi kita melihat cost-cost apa yang muncul, kemudian diatur mekanisme secara business-to-business. Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi kan. Jadi kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” lanjutnya.

Simon juga mengungkapkan bahwa Pertamina bersama badan usaha swasta tengah menyiapkan langkah impor tambahan guna menutup kebutuhan pasokan dalam jangka pendek. 

Namun, besaran volume impor tersebut masih menunggu laporan resmi kebutuhan dari masing-masing badan usaha.

“Iya, karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025. 2026 nanti dipastikan,” kata Simon.

Selain memastikan kecepatan distribusi, Simon menjamin kualitas BBM akan tetap sesuai standar nasional. Pertamina, kata dia, berkomitmen menjaga konsistensi mutu sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat.

“Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” tambahnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA