Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 10 September 2025.
Menurut Purbaya, inflasi baru berpotensi terjadi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui laju pertumbuhan potensial yang berada di kisaran 6,5 persen atau lebih.
“Pertumbuhannya di atas laju pertumbuhan potensial. Kita 6,5 atau lebih. Kita masih jauh dari inflasi. Jadi kalau saya injek stimulus ke perekonomian, harusnya kalau ekonominya masih di 5 persen, masih jauh dari inflasi,” jelas Purbaya.
Lebih lanjut, Purbaya mengingatkan bahwa sejak krisis global, Indonesia belum pernah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6,5 persen.
Hal itu menunjukkan adanya ruang yang cukup besar bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan lebih cepat tanpa memicu inflasi.
“Sejak krisis kan kita gak pernah tumbuh 6,5 persen. Jadi ruang kita untuk tumbuh lebih cepat, terbuka lebar, tanpa memancing inflasi,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: