Begitu dikatakan Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno saat didaulat menyampaikan orasi ilmiah dalam agenda Wisuda Tanri Abeng University.
Pernyataan Eddy merespons isu terbaru yang viral mengenai PHK yang terjadi di Gudang Garam.
“Tantangan terbesar pekerja Indonesia saat ini adalah digitalisasi dan otomatisasi. Dibutuhkan Reskilling dan Upskilling pekerja untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, digitalisasi dan otomatisasi ini,” ujar Eddy, Sabtu 6 September 2025.
“Untuk mencegah meluasnya PHK saya mendorong kementerian terkait untuk melakukan intervensi dengan pelatihan kembali dan peningkatan skill pekerja untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi,” lanjutnya.
Kepada para wisudawan, Eddy juga membagikan pengalaman profesional dari 26 tahun kariernya di sektor perbankan dan keuangan internasional.
Ia menjelaskan, setiap kali disrupsi datang dari digitalisasi layanan dan otomatisasi para pelaku yang berinvestasi pada manusia justru bangkit lebih kuat dengan meningkatkan resiliensi.
“Saya meyakini reskilling yang terukur akan mampu menekan biaya sekaligus menaikkan produktivitas. Kuncinya adalah memastikan pekerja tidak tertinggal dari kemajuan teknologi melalui pelatihan ulang yang relevan dengan kebutuhan produksi saat ini,” tuturnya.
Sejalan dengan orasi ilmiahnya bertema Venturing Into Tech-Driven Future with Human-Centered Leadership, Doktor Ilmu Politik UI ini menekankan wisudawan harus menguasai kompetensi inti di era teknologi informasi yang meliputi literasi dan analitik data, kreativitas dan inovasi serta kemampuan melakukan adaptasi.
“Ini bukan sekadar belajar teknologi baru. Lebih dari itu, ini Adalah tentang naik kelas keterampilan sehingga pekerja mampu mengisi peran-peran baru yang muncul karena kemajuan teknologi informasi,” kata Eddy.
Ke depan, Eddy mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan serikat pekerja menyusun peta jalan reskilling berbasis kebutuhan industri dan juga penggunaan teknologi.
Secara khusus Eddy juga mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara industri dengan kampus terkait dengan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan dibutuhkan industri
“Kemajuan teknologi informasi tak bisa dan tidak perlu dihentikan. Tugas pemerintah bersama dunia usaha dan institusi pendidikan adalah memastikan pekerja mendapatkan kesempatan meningkatkan keterampilan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: