Hal itu disampaikan Koordinator Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Pier Lailossa dalam pernyataan sikap yang digelar di Kampus Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
“BEM Nusantara menolak keras segala bentuk tindakan destruktif dan anarkis yang hanya merusak perjuangan mahasiswa. Gerakan mahasiswa harus steril dari permainan politik sesaat yang berpotensi melemahkan idealisme dan merusak kepercayaan publik,” tegas Pier.
Pasalnya, tindakan itu dinilai mencederai aspirasi rakyat yang seharusnya diperjuangkan secara intelektual dan bermartabat.
“Mahasiswa dipandang sebagai corong suara rakyat, bukan alat kepentingan elite,” tambah Pier.
Lebih jauh, BEM Nusantara menuntut pemerintah menuntaskan reformasi secara penuh dengan seruan 'merdeka 100 persen tuntaskan Reformasi.
“Perlunya membuka ruang dialog yang setara antara mahasiswa dan pemerintah demi terciptanya iklim demokrasi yang sehat,” imbuhnya.
Di sisi lain, BEM Nusantara juga mengecam tindakan represif aparat terhadap demonstran.
Namun, mereka mendukung langkah penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan tindakan kriminal dan merusak kemurnian gerakan mahasiswa.
“Perjuangan ini bukan hanya untuk hari ini, melainkan untuk masa depan bangsa dan generasi yang akan datang,” tandas Pier.
BERITA TERKAIT: