"Bagi Partai Nasdem, langkah ini merupakan komitmen menjaga transparansi, akuntabilitas dan kepastian hukum bagi publik," ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR, Viktor Bungtilu Laiskoda, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa 2 September 2025.
Fraksi Nasdem menekankan pentingnya membentuk tim investigasi independent untuk pengusutan. Fraksi Nasdem menilai pembentukan tim sebagai kebutuhan mendesak.
"Tim ini diharapkan mampu bekerja secara menyeluruh, objektif dan terbuka, sehingga peristiwa anarkis yang berujung pada dugaan makar dapat diungkap tanpa meninggalkan ruang bagi spekulasi maupun politisasi.
Agar hasil penyelidikan mendapat legitimasi kuat, Fraksi Nasdem mendorong tim investigasi melibatkan unsur penegak hukum, lembaga independen, serta keterwakilan masyarakat.
"Dengan demikian, proses investigasi akan lebih dipercaya publik dan terhindar dari bias kepentingan," ujar Vikor lagi.
Fraksi Nasdem mengingatkan bahwa demokrasi menjamin hak warga negara untuk menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi namun harus dijalankan secara damai dan sesuai dengan koridor konstitusi, sehingga tidak dimanfaatkan pihak tertentu untuk memecah belah bangsa atau mendorong tindakan makar.
Selain itu Fraksi Nasdem mengajak masyarakat tetap waspada terhadap provokasi, hoaks serta narasi yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Dialog dan musyawarah harus diutamakan sebagai jalan terbaik dalam menyelesaikan perbedaan pandangan.
"Fraksi Nasdem menegaskan komitmen menjaga keutuhan bangsa, memastikan demokrasi tetap tegak, dan menempatkan hukum sebagai pijakan utama. Dengan kerja bersama seluruh elemen, Indonesia diyakiniakan tetap kokoh dalam persatuan dan demokrasi," tukas Viktor Bungtilu Laiskoda
Gelombang demonstrasi mengarah makar dikonfirmasi langsung oleh Presiden Prabowo setelah bertemu tujuh ketua umum partai politik di Istana, Minggu 31 Agustus 2025. Pertemuan tanpa dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Sekali lagi aspirasi murni yang ingin disampaikan harus dihormati, hak berkumpul secara damai harus dihormati dan dilindungi. Namun kita tidak dapat pungkiri, keliatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum bahkan melawan hukum bahkan mengarah kepada makar dan terorisme," kata Presiden Prabowo usai pertemuan.
Dugaan makar kembali diungkap Prabowo usai menjenguk aparat kepolisian korban aksi massa di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin 1 September 2025.
"Dan ingat, di Sulawesi Selatan ada 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, gedung DPR dibakar. Ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi," kata Prabowo.
BERITA TERKAIT: