Hal tersebut disampaikan Calon Ketua Umum ILUNI UI M. Pradana Indraputra, yang dihadapkan pada tuduhan baru dugaan keterlibatannya dalam kebocoran data pemilih.
"Saya sangat menyayangkan sebenarnya secara umum ya adanya upaya-upaya kampanye hitam yang dilakukan di tengah pemila ILUNI UI," ujar Pradana di Bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa 19 Agustus 2025.
Diberitakan Tempo, dugaan penyalahgunaan data sekitar 6.000 Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh salah satu kandidat untuk mendaftarkan pemilih ke aplikasi UI Connect tanpa sepengetahuan pemilik data.
Dugaan kebocoran data itu, salah satunya kemudian dikaitkan dengan Pradana yang maju sebagai calon ketua umum.
"Saya lihat upaya black campaign ini sangat tendensius dituduhkan kepada saya, satu bentuk hoax fitnah yang luar biasa," tuturnya.
Selain soal pribadi, kata Pradana, kampanye hitam dalam pemilihan itu juga bisa mendelegitimasi siapapun figur yang akan menang nantinya.
"Upaya mendelegitimasi ini bahaya sekali, karena siapapun pemenangnya pasti orang bilang ada yang curang, ini berbahaya dalam iklim demokrasi di pemila ILUNI UI," tuturnya.
Pradana memastikan, gangguan kampanye hitam tidak menyurutkan langkahnya dalam berkompetisi secara sehat dalam pemilihan ketua umum ILUNI UI.
"Secara nalar sederhana saya salah satu kandidat yang kegiatannya paling banyak, bukan hanya kegiatan dalam konteks kampanye, saya juga luncurkan program saya yang lumayan Insya Allah bermanfaat," tuturnya.
Pradana juga menyebutkan beberapa program yang dia siapkan dalam masa pemilihan ketua umum ILUNI UI.
"Saya hadirkan lapangan pekerjaan, kami sudah hadirkan 42 loker ekslusif untuk alumni UI, kami akan luncurkan 1.000 beasiswa pendidikan advokat gratis untuk alumni FH UI," bebernya.
"Ketiga kami sudah pendampingan 70 orang LPDP yang kami dampingi ini agar mereka lolos LPDP, keempat kami sudah mendampingi ada 100 orang yang sudah di mentoring bisnis," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: