Ia mengatakan, pidato kenegaraan Presiden pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 menjadi peta jalan konkret dan visioner negara dalam memajukan pendidikan di Tanah Air.
"Pidato Bapak Presiden bukan hanya berisi komitmen, tetapi peta jalan yang konkret dan visioner untuk memajukan pendidikan serta menguatkan jati diri bangsa melalui budaya kita," kata Lalu dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu 16 Agustus 2025.
Ia bahkan menilai, isi pidato Presiden menyentuh jantung pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Menurutnya, komitmen pemerintah yang mengoptimalkan 20 persen APBN untuk pendidikan, termasuk peningkatan signifikan kesejahteraan guru aparatur sipil negara (ASN) dan pemberian tunjangan layak bagi guru non-ASN, adalah bentuk keseriusan pemerintah.
"Peningkatan kesejahteraan guru adalah langkah fundamental. Guru yang sejahtera adalah fondasi bagi pendidikan yang bermutu," ungkapnya.
Komisi X DPR RI akan memastikan kebijakan mulia tersebut diimplementasikan dengan tepat, transparan, dan menjangkau seluruh guru, termasuk para pahlawan tanpa tanda jasa di pelosok.
Ia mengapresiasi program revitalisasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah, serta distribusi 288.000 layar pintar ke daerah terpencil. Menurutnya, langkah ini adalah lompatan besar untuk pemerataan akses pendidikan berkualitas, khususnya di wilayah 3T.
"Ini adalah jawaban atas kesenjangan infrastruktur dan teknologi yang selama ini menghambat anak-anak di daerah 3T. Distribusi layar pintar massal akan membuka cakrawala ilmu pengetahuan seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia," tuturnya.
BERITA TERKAIT: