Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Terlancar di Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 15 Agustus 2025, 11:12 WIB
Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Terlancar di Dunia
Presiden Prabowo Subianto di di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025 (Foto: Youtube TV Parlemen)
rmol news logo Presiden Prabowo Subianto menyebut peralihan kekuasaan dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahannya sebagai salah satu yang paling lancar di dunia. 

Pernyataan itu disampaikan dalam pidato kenegaraan perdananya di Sidang Tahunan MPR 2025, yang digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

“Pertama saya akan menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahan yang saya pimpin berjalan dalam semangat persatuan, penuh kehormatan dan kedewasaan politik,” ujar Prabowo.

Menurutnya, peralihan kekuasaan yang diakui dunia sebagai lancar dan sangat baik tersebut menjadi bukti bahwa demokrasi Indonesia sudah matang dan kuat. 

"Peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik, adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat," ucapnya.

Ia menilai tidak semua negara mampu melaksanakan proses transisi seperti yang terjadi di Indonesia. Bahkan Prabowo kerap dimintai tips keberhasilan tersebut oleh banyak pemimpin asing.

"Tidak semua Negara mampu melakukan transisi kepemimpinan dengan baik, dan lancar seperti kita. Dimana-mana ketika saya di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya how did you do it?," ujarnya. 

Prabowo selalu menjawab bahwa kunci keberhasilannya adalah pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia yang berlandaskan nilai persatuan. 

"Saya sampaikan ke mereka, kita berhasil karena kita menganut demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan,” jelasnya.

Prabowo menegaskan, demokrasi Indonesia bukanlah demokrasi yang saling menjatuhkan, menghina, atau memupuk kebencian, melainkan demokrasi yang berakar pada nilai budaya bangsa.

“Inilah yang harus kita pegang teguh. Demokrasi warisan nenek moyang kita adalah demokrasi yang sesuai dengan budaya kita, budaya kekeluargaan, budaya gotong royong,” tegasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA