Di sela acara tersebut, Fadli menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival yang telah memasuki edisi kelima.
“Tari Bedhoyo merupakan warisan tak benda, intangible cultural heritage (ICH) yang diakui secara nasional. Ini adalah tarian klasik yang sakral, penuh makna filosofis, dengan etika dan estetika,” ujar Fadli kepada wartawan di lokasi.
Ia berharap tarian Bedhoyo dapat terus bertahan dan tidak tergerus zaman. Menurutnya, Festival Bedhayan menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga keberlanjutan seni ini, sekaligus menarik minat generasi muda.
“Kita ingin tari Bedhoyo bisa sustainable, terus berlangsung, dan diminati terutama oleh generasi muda,” tandasnya.
Festival Bedhayan 2025 mengangkat tema "Panca Utsava Bedhayan". Acara ini diprakarsai dengan kerja sama antara Jaya Suprana School of Performing Arts,Laskar Indonesia Pusaka, dan Swargaloka.
Hadirnya festival ini menjadi salah satu upaya pelestarian mahakarya budaya Nusantara, khususnya seni tari klasik Jawa, Bedhayan.
Festival ini menampilkan lima belas sanggar tari yang membawakan karya-karya tari klasik Jawa. Ada juga pertunjukan tamu spesial Tari Enggang, serta pameran produk UMKM dan karya para perajin lokal.
BERITA TERKAIT: