Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa desain logo yang terpilih merupakan hasil dari sayembara yang digelar oleh Kementerian Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan ADGI (Asosiasi Desain Grafis Indonesia) dan diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia.
"Jadi dari Pak Menteri Ekraf bersama-sama dengan teman-teman dari Asosiasi Desain Grafis dengan beberapa alternatif desain yang sudah hasil dari sayembara, dari 245 dipilih menjadi 5 besar. Dari 5 besar itu kemudian kita laporkan kepada Bapak Presiden, dan Bapak Presiden melihat semuanya, melihat satu per satu, kemudian memilih desain yang dibuat Mas Bram," ujar Prasetyo usai peluncuran.
Pemenang sayembara ini adalah Bram Patria Yoshugi, logo yang ia design tampil dengan desain minimalis namun kuat secara simbolik.
Angka “80” digambarkan secara modern dalam gaya tipografi geometris dengan garis-garis tegas berlapis, yang mencerminkan kesinambungan antara masa lalu dan masa depan bangsa.
Warna merah solid mendominasi angka tersebut, simbol semangat perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air yang tak pernah pudar.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menkraf) Teuku Riefky Harsya, turut mengungkapkan rasa syukurnya atas rampungnya proses pemilihan logo dan peluncuran resmi tersebut.
"Alhamdulillah hari ini sudah diluncurkan langsung tadi dengan para kepala daerah, kementerian/lembaga, kemudian juga perwakilan kita di luar negeri. Dan mudah-mudahan ini bisa dilakukan," ujarnya.
Dia mengapresiasi kerja keras dari ADGI dan Kementerian Sekretariat Negara atas keberhasilan kerja sama mereka menggelar sayembara logo HUT RI.
Menurut Menkraf, desain Bram telah melalui proses seleksi hingga akhirnya dipilih presiden sebagai logo HUT ke-80 RI tahun ini.
"Ada pengumuman sayembaranya, ada 245 (peserta), kemudian ada 5 besar, dan Alhamdulillah Presiden sudah menentukan pilihannya dengan tadi filosofi yang sudah disampaikan Bapak Presiden dan desainernya langsung Mas Bram. Terima kasih Mas Bram, mudah-mudahan ya ini terbaik untuk kita semua," jelasnya.
Saat ditanya mengenai nominal apresiasi atau hadiah bagi pemenang sayembara, Menparekraf enggan membeberkan.
"Itu rahasia perusahaan," ujarnya sambil tersenyum.
BERITA TERKAIT: