Anggota Komisi IV DPR RI Hindun Anisah mendesak pemerintah mempercepat realisasi target swasembada gula dari 2030 menjadi 2026 atau paling lambat 2028.
“Tingkat konsumsi gula di Indonesia cukup tinggi, tapi cadangan gula pemerintah (CGP) masih terbatas," kata Hindun di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Kamis 10 Juli 2025.
Hindun menekankan pentingnya dukungan menyeluruh, termasuk dari pemerintah dan petani, untuk mendorong swasembada gula.
Ia juga mendorong optimalisasi penyerapan hasil panen tebu dengan harga Rp14.500 per kg di tingkat petani, melalui anggaran sebesar Rp1,5 triliun yang disiapkan pemerintah melalui BUMN.
“Produksi gula dalam negeri harus ditingkatkan dengan memaksimalkan lahan tebu yang ada," kata Hindun.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2024 terdapat 520.823 hektare lahan tebu yang dikelola oleh 796.621 petani.
"Kami optimistis target swasembada gula konsumsi bisa tercapai lebih cepat, apalagi jika pengembangan varietas unggul terus dilakukan,” tutup Hindun.
Menurut data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional per 10 Juli 2025, harga rata-rata gula konsumsi di tingkat konsumen mencapai Rp 18.284 per kg, lebih tinggi dari Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 17.500 per kg. Harga tertinggi tercatat di Papua Rp 21.000, sedangkan harga terendah di Kepulauan Riau Rp 15.211.
Data Ditjen Pertanian tahun 2025 menunjukkan kebutuhan gula nasional sebesar 9,1 juta ton per tahun, terdiri dari 3,4 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan 5,7 juta ton untuk industri.
BERITA TERKAIT: