Anggota Komisi III DPR, Abdullah, menilai bahwa kematian ADP yang ditemukan dengan kepala dilakban merupakan peristiwa yang tidak lazim dan janggal. Ia pun mendesak Kepolisian untuk bertindak cepat dan profesional dalam mengusut kasus ini secara menyeluruh.
“Kepergian beliau dalam kondisi mencurigakan ini harus menjadi perhatian serius. Polisi tidak boleh menganggap enteng kasus ini. Harus ada penyelidikan yang menyeluruh, objektif, dan transparan,” ujar Abdullah kepada wartawan, Kamis 10 Juli 2025.
Legislator PKB itu juga meminta pihak kepolisian untuk segera menyampaikan perkembangan penyelidikan kepada publik guna mencegah munculnya spekulasi liar yang bisa merusak citra lembaga maupun korban.
“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi. Aparat harus membuka segala kemungkinan, termasuk dugaan tindak pidana yang melibatkan pihak luar. Apalagi korban adalah aparatur negara yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” tegasnya.
Abdullah juga mengajak masyarakat untuk menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sembari menaruh kepercayaan pada penegak hukum untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Diplomat Kementerian Luar Negeri RI berinisial ADP (39) ditemukan tewas mengenaskan di sebuah indekos di Menteng, Jakarta, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Penemuan jasad ADP berawal dari istri almarhum yang meminta pemilik indekos Gondia International Guest House, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22 mengecek kamar, sebab tidak bisa terhubung dengan almarhum sejak malam sebelumnya.
Pintu kamar ditemukan dalam keadaan terkunci, dan setelah dibuka, korban ditemukan dalam posisi tak wajar dengan kepala tertutup lakban plastik.
BERITA TERKAIT: