Harapan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. Kata dia, dengan penempatan di negara tujuan harapannya bisa tetap berkontribusi dalam percepatan transisi energi nasional dan mewujudkan target NZE pada 2060 atau sebelumnya.
"Bentuk kontribusi misalnya dengan secara aktif melakukan sosialisasi rencana transisi energi di Indonesia sebagai bagian dari komitmen global Indonesia untuk melakukan dekarbonisasi perekonomiannya," ujar Eddy kepada wartawan, Minggu 6 Juli 2025.
Wakil Ketua Umum PAN ini menyampaikan bahwa dalam penugasan nanti pada dubes perlu menjadi juru bicara potensi energi baru dan terbarukan (EBT) serta ekonomi karbon Indonesia di negara tempat penugasannya masing-masing.
Menurut Eddy, tantangan perubahan iklim, kebutuhan energi bersih, dan transformasi ekonomi global menuntut Indonesia untuk lebih aktif membangun kerja sama internasional di bidang energi terbarukan dan upaya dekarbonisasi.
"Saya berharap para Dubes kita ke depan menjadi penggerak diplomasi iklim dan energi bersih. Dubes bisa secara proaktif menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat transisi energi dan membangun kolaborasi, mendatangkan investasi, hingga transfer of knowledge bidang energi terbarukan," tuturnya.
Dia menambahkan, para Dubes diharapkan juga dapat menjadi fasilitator utama dalam membuka jalur investasi hijau, alih teknologi, dan akses pendanaan iklim untuk Indonesia.
"Sejalan dengan visi ketahanan energi Presiden Prabowo, akan sangat baik jika para Dubes bisa mengajak pelaku usaha di negara tempat penugasannya untuk ikut berpartisipasi dalam proyek-proyek EBT di Indonesia," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: