Dalam peninjauan itu, Menhub Dudy menginstruksikan jajaran Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat proses pencarian dan pertolongan ke korban.
"Saya turut prihatin atas kejadian ini dan menginstruksikan proses pencarian dipercepat, dengan mengedepankan koordinasi dan keselamatan,” kata Menhub Dudy.
Di kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Nanang juga mengimbau masyarakat untuk terus memberikan doa dan dukungan moral, sembari tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.
"Penanganan tragedi ini menjadi bukti nyata komitmen negara dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi warganya yang terdampak musibah," kata Nanang.
Secara teknis, kata dia, operasi pencarian dan pertolongan telah dilakukan oleh tim gabungan sejak hari kejadian.
"Dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan terus mempercepat pencarian korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast.
Sejauh ini, Polda Jawa Timur telah menerjunkan sejumlah personel dan 6 unit kapal patroli Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) untuk mencari korban kapal tenggelam di Selat Bali itu.
Pencarian juga dioptimalkan melalui Helikopter.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB di koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E.
Sementara berdasarkan Manifest, kapal tersebut berpenumpang 53 orang dan ABK kapal 12 orang serta 22 unit kendaraan.
BERITA TERKAIT: