"Momen ini mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan untuk selalu siap membantu sesame," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui keterangan tertulisnya, Jumat 6 Juni 2025.
Bamsoet mengatakan, salah satu kegiatan yang dilakukan dalam perayaan Iduladha adalah penyembelihan hewan kurban. Hasil dari penyembelihan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sehingga penyembelihan hewan kurban tidak hanya berfungsi sebagai ritual ibadah, namun juga sebagai sarana untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi aksi sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha dalam mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong solidaritas di antara sesama.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, terdapat sekitar 9,36 persen penduduk Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Di tengah realitas ini, kata Bamsoet, momentum Iduladha menjadi peluang strategis untuk mendorong redistribusi kekayaan secara lebih adil, melalui distribusi daging kurban.
"Praktik ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ibadah individual, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial antara yang mampu dan yang membutuhkan," kata Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, perayaan Iduladha juga mengingatkan akan pentingnya empati dan kepedulian di tengah maraknya polarisasi sosial dan politik. Iduladha mengajarkan bahwa pengorbanan bukan semata-mata tentang materi, tetapi juga tentang kerendahan hati untuk mengesampingkan ego dan merajut kembali simpul-simpul kebangsaan yang mulai mengendur.
Di tengah perbedaan pilihan politik, latar belakang etnis, dan status sosial, umat Islam dipersatukan dalam satu panggilan spiritual meneladani ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ini menjadi narasi kuat untuk membangun Indonesia yang inklusif dan berbasis solidaritas sosial.
"Di sinilah perayaan Iduladha memiliki nilai strategis sebagai katalisator pembentukan masyarakat yang kuat dan tangguh," pungkas Bamsoet.
BERITA TERKAIT: