Putri Zulhas: Persepsi Generasi Muda pada Ekonomi Hijau Perlu Diubah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 25 Mei 2025, 18:25 WIB
Putri Zulhas: Persepsi Generasi Muda pada Ekonomi Hijau Perlu Diubah
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan (dua kanan)/Ist
rmol news logo Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, menghadapi tantangan lingkungan yang sangat kompleks. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan saat mewakili Parlemen Indonesia dalam forum Nevsky International Ecological Congress ke-11 di Tavrichesky Palace, St. Petersburg, Rusia.

Dalam sesi utama bertajuk “Talent is Key: How to Get Young People Involved in the Environment”, Putri menyampaikan pandangan strategis Indonesia dalam mendorong keterlibatan generasi muda dalam agenda lingkungan hidup dan ekonomi hijau.

“Indonesia menghadapi berbagai tantangan lingkungan besar, termasuk deforestasi, polusi plastik, dan dampak perubahan iklim,” kata Putri dalam keterangan tertulis, Minggu 25 Mei 2025.

Putri juga menyampaikan bahwa generasi muda Indonesia menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. 

Kata dia, sekitar 90 persen generasi muda menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan iklim, dan semakin banyak dari mereka yang terlibat dalam aktivisme lingkungan serta tertarik pada pekerjaan di sektor hijau.

Ketua Fraksi PAN DPR RI itu menekankan bahwa Indonesia berada di titik awal revolusi lapangan kerja hijau. 

“Pemerintah melalui Low Carbon Development Initiative (LCDI) dan Kebijakan Energi Nasional telah menetapkan target ambisius, seperti peningkatan bauran energi terbarukan hingga 23 persen pada 2030, restorasi jutaan hektar lahan gambut yang rusak, dan pengurangan drastis sampah plastik,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan ini diproyeksikan menciptakan sekitar 1,8 juta lapangan kerja hijau di berbagai sektor, termasuk energi surya, panas bumi, pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah, dan ekowisata.

Putri juga menyoroti kolaborasi internasional yang telah membuka peluang pelatihan vokasi, seperti kerjasama dengan Jerman dalam mendirikan pusat pelatihan teknologi energi terbarukan. 

Ia memberikan contoh program lokal yang digagas pemuda, seperti Solar Sister Indonesia dan Waste4Change, yang membuktikan bahwa anak muda mampu menghadirkan solusi lingkungan berbasis inovasi.

Namun demikian, ia tidak menutup mata terhadap tantangan yang masih dihadapi. 

“Kami melihat adanya kesenjangan keterampilan, persepsi bahwa pekerjaan hijau tidak menjanjikan secara ekonomi, dan hambatan regulasi serta investasi,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA