Hal itu ditanggapi pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut, kasus ini menjadi ujian moral dan politik terbesar bagi Presiden Prabowo Subianto di awal masa pemerintahannya.
“Ujian terberat Presiden Prabowo hari-hari ini adalah soal penegakan hukum dalam upaya memberantas korupsi,” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Senin 19 Mei 2025.
Menurutnya, publik sudah terlalu sering melihat kasus-kasus besar yang semula disorot tajam, namun perlahan menghilang tanpa kejelasan. Karena itu, keterbukaan fakta di persidangan yang menyeret Budi Arie menuntut respons konkret.
“Jadi kita mulai melihat bahwa kondisi psikologi publik hari ini adalah menuntut kejelasan kasus-kasus ini, karena terucap dari banyak pidato Presiden Prabowo untuk pemberantasan korupsi," tegasnya.
Akademisi yang akrab disapa RG itu juga menyoroti bagaimana akar dari pembiaran praktik korupsi hari ini bisa ditelusuri sejak era Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.
Menurut Rocky, terdapat “permissiveness” alias pembiaran dari rezim sebelumnya, bahkan terhadap kasus-kasus yang menyangkut lingkaran keluarga presiden.
Banyak kasus yang menyangkut gratifikasi, pencucian uang (money laundering), bahkan menyerempet nama keluarga presiden, tidak pernah diproses secara serius.
Rocky mengingatkan bahwa momentum ini adalah titik penting bagi Presiden Prabowo untuk membuktikan konsistensi antara ucapan dan tindakan. Ia mendesak pemerintah untuk tidak lagi membiarkan kasus-kasus besar hilang begitu saja.
“Jadi kita mau tuntut sebetulnya, semacam kejelasan, apakah kasus ini sama-sama dalam kualitas pemikiran Presiden Prabowo?" tandas Rocky Gerung.
BERITA TERKAIT: