Ngeluh ke DPR, Serikat Petani Minta Harga Gabah Kering Rp7 Ribu/Kg

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 06 Mei 2025, 21:45 WIB
Ngeluh ke DPR, Serikat Petani Minta Harga Gabah Kering Rp7 Ribu/Kg
Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Agus Ruli/RMOL
rmol news logo Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah membeli gabah kering dari petani Rp7 ribu/kg. Harga tersebut dinilai realistis karena biaya produksi petani sudah lebih dari Rp5 ribu/kg.

Harapan itu disampaikan SPI ketika rapat kerja bersama Komisi IV DPR dengan pembahasan penyerapan gabah dan jagung dari petani, yang digelar secara tertutup di Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

"Harga kering panen kita hitung-hitungan, kami usulkan Rp7 ribu/kg. Harga biaya produksi kami itu mencapai Rp6 ribu kan,” kata Sekretaris Umum SPI, Agus Ruli.

Saat ini, harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah hanya sebesar Rp6.500/kg. Dengan harga tersebut, petani hanya mendapat untung Rp500/kg.

"Itu hitungan kami adalah 20 persen dari biaya produksi,” katanya.

Usulan itu diakui sudah disampaikan kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) sejak dua tahun lalu. Namun hingga kini belum terealisasi.

Di sisi lain, SPI tidak setuju dengan kebijakan penyerapan gabah dengan segala kualitas. Sebab dengan kebijakan tersebut, para petani akan merugi saat musim tanam kedua dan musim kemarau. 

“Kami rugi dong kalau dibeli dengan any quality, dengan satu harga Rp6.500/kg itu kan. Padahal rendemen kami meningkat, harusnya kalau 65 persen saja rendemennya, berarti harga GKP itu harus Rp7.500/kg,” tutupnya.rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA