Dalam orasinya, Jumhur menyatakan bahwa kehadiran buruh bersama Presiden menunjukkan istana kini berpihak kepada rakyat kecil.
“Kita bisa bersama istana, bersama Presiden, karena istana di sebelah sana adalah istana yang membebaskan orang miskin, istana yang akan membebaskan rakyat dari keterpurukan," kata Jumhur.
Ia mengapresiasi perhatian Presiden Prabowo yang bukan hanya memikirkan kesejahteraan buruh, tetapi juga pada peningkatan daya beli masyarakat dan petani. Menurutnya, hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Jumhur juga menyampaikan aspirasi dari para pekerja di sektor kelautan dan perikanan. Ia meminta Presiden dan DPR segera meratifikasi Konvensi ILO 188 agar menjadi undang-undang nasional.
"Konvensi ILO 188 agar diratifikasi menjadi UU melindungi buruh-buruh kita yang bekerja di kapal perikanan yang jumlahnya ratusan ribu. Itu bagian dari rakyat kita semua,” ujarnya.
Jumhur berharap ratifikasi tersebut dapat masuk dalam agenda bersama istana dan parlemen.
Konvensi ILO 188 adalah konvensi internasional yang mengatur tentang pekerjaan di bidang penangkapan ikan. Konvensi ini bertujuan untuk memastikan kondisi kerja yang layak, keselamatan, dan perlindungan sosial bagi para awak kapal perikanan, terutama terkait penangkapan ikan komersial.
BERITA TERKAIT: