Kabar menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Amran kepada awak media usai menemui Prabowo di Istana Negara, Rabu, 30 April 2025.
"Hari ini alhamdulillah kami dipanggil Bapak Presiden untuk melaporkan perkembangan pangan kita per hari ini. Saat ini stok kita hampir 3,4 juta ton, semalam itu diperkirakan sudah mencapai 3,4 juta ton," ujar Amran.
Ia menambahkan, jika tidak ada kendala, stok beras nasional diperkirakan bisa menembus angka 4 juta ton dalam waktu 20 hari ke depan.
"Kalau ini tidak ada kendala ke depan, 20 hari paling lambat itu mencapai 4 juta ton stok kita," jelasnya optimistis.
Lebih lanjut, Mentan juga menyampaikan bahwa serapan beras oleh pemerintah terus menunjukkan tren positif. Pada April 2025 saja, serapan beras sudah mencapai 1 juta ton.
Bila dilihat dari periode Januari hingga April, total serapan mencapai 1,7 juta ton, jauh di atas rata-rata lima tahun terakhir yang hanya 1,2 juta ton.
"Saya ulangi, Januari sampai April serapan beras kita 1,7 juta ton. Lima tahun terakhir serapan beras kita rata-rata hanya 1,2 juta ton," ungkap Amran.
Tak hanya beras, produksi jagung nasional juga menunjukkan hasil positif. Amran menyebut bulan Mei akan menjadi puncak panen jagung, dan kementeriannya telah bersiap melakukan penyerapan produksi secara maksimal.
Dari sisi data, Mentan mengutip informasi dari USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat) yang memperkirakan produksi padi Indonesia tahun ini mencapai 34,6 juta ton, naik dari sebelumnya 30 juta ton.
"Ini dari Amerika itu 34,6 juta ton, berarti ada kenaikan. Sesuai data BPS juga, produksi kita tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Ini kabar menggembirakan," katanya.
Ia menegaskan bahwa data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan real-time Bulog, bukan dari internal Kementerian Pertanian.
Menanggapi pertanyaan soal kesiapan infrastruktur seperti gudang dan irigasi, Amran menjelaskan bahwa pihaknya bersama Kementerian PUPR telah menyepakati rehabilitasi irigasi di lahan seluas dua juta hektar di seluruh Indonesia.
"Kami sudah sepakat dengan Menteri PU, itu sudah mengidentifikasi seluruh lahan di Indonesia yang butuh rehabilitasi irigasi 2 juta hektar. Insyaallah dikerjakan tahun ini," terang Amran.
Adapun terkait ketersediaan gudang penyimpanan, ia menyebut kapasitas Bulog kini sudah tidak mencukupi sehingga terpaksa menyewa gudang tambahan. Namun menurutnya, hal ini justru menjadi indikator positif.
"Masalah gudang sebenarnya bukan masalah sih. Ini berita gembira karena gudang Bulog tidak cukup sehingga sudah menyewa sampai hari ini 1,1 juta ton kapasitas. Jadi bukan masalah, ini keberuntungan, karena gudang penuh berarti produksi tinggi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: