5 Kementerian Bersinergi, Indonesia Siapkan Caregiver Profesional ke Singapura

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 15 April 2025, 20:59 WIB
5 Kementerian Bersinergi, Indonesia Siapkan <i>Caregiver</i> Profesional ke Singapura
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani (kiri)/Istimewa
rmol news logo Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani melakukan koordinasi lima kementerian terkait sinergi mobilisasi dan penempatan perawat lansia atau caregiver profesional di luar negeri. 

Upaya ini sejalan dengan Program Care Economy Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA) yang bertujuan meningkatkan ekonomi, profesi, dan standardisasi perempuan Indonesia. 

Christina mengatakan, Singapura menjadi pilot project koordinasi lintas 5 kementerian ini. Alasannya, sebanyak 166 ribu dari total 250 ribu orang Indonesia yang tinggal di Singapura merupakan pekerja domestik perempuan. Lalu terdapat kebutuhan 24 ribu tenaga perawat hingga 2030 mendatang.

“Kami tentunya terbuka untuk kerja sama penempatan pekerja migran di Singapura, khususnya caregiver. Tinggal skema seperti apa yang mau kita jalankan. Ini bisa menjadi pilot project pertama,” kata Christina Aryani dalam keterangan resminya, Selasa malam 15 April 2025. 

Christina kemudian menyebut beberapa skema penempatan yang bisa dikerjasamakan. Seperti government to government atau government to private

"Termasuk apa saja persyaratan dan kompetensi yang harus dipenuhi, sehingga kita bisa mencarikan talent caregiver yang sesuai dengan kebutuhan Singapura," kata dia.

Christina juga siap berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk pelatihan calon pekerja migran yang hendak diberangkatkan ke Singapura sebagai caregiver.

"Sehingga nanti tenaga kerja yang dikirimkan betul-betul siap untuk bekerja baik di panti wredha maupun di rumah mengurus lansia," ujar politikus Golkar ini. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA), Veronica Tan menambahkan, lewat kerja sama ini, kemampuan pekerja migran domestik perempuan bisa meningkat. 

Dengan kemampuan yang meningkat, ujar Veronica, tentunya ekonomi perempuan turut meningkat, di tengah peningkatan populasi lanjut usia di seluruh dunia.

"Kita sedang berupaya menambah peluang ekonomi di profesi caregiver (perawat domestik/perawat lansia) dengan menambahkan kemampuannya. Jika kita bisa jalankan program G to G dengan pemerintah Singapura lewat pilot project ini, kita akan membuka peluang pekerjaan baru untuk perempuan, tentunya dengan keterampilan yang meningkat, gaji juga akan meningkat," jelasnya.

Terkait pemilihan Singapura, Vero, begitu ia akrab disapa menjelaskan, belum ada kerja sama khusus dengan Negeri Singa tersebut terkait penempatan caregiver dan pekerja domestik khusus pengasuh lansia.

"Kebetulan dekat dan banyak pekerja domestik yang unprosedural. Kenapa kita tidak mengangkat ini sebagai peluang, apalagi kebutuhan pekerja domestik Indonesia di sana juga masih banyak dan di Indonesia ada kebutuhan mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer menambahkan, kementeriannya siap membantu pelatihan melalui balai latihan kerja (BLK) terkait sinergi mobilisasi dan penempatan pengasuh atau caregiver profesional di luar negeri. 

"Harapannya, lewat sinergi lintas kementerian ini akan mampu menerjemahkan apa yang diinginkan Presiden Prabowo soal kesejahteraan, pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan," kata pria yang akrab disapa Noel itu. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA