Dosen ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pamulang (FISIP UNPAM) Efriza memandang, peluang Indonesia menghasilkan negosiasi yang positif dengan Trump juga dapat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang ikut dalam rombongan delegasi.
"Jadi, ditenggarai negosiasi ini diyakini memungkinkan akan berhasil," ujar Efriza kepada
RMOL, pada Sabtu, 12 April 2025.
Kendati begitu, pengamat Citra Institute itu mengingatkan bahwa kedekatan personal antara Hary Tanoe dengan Trump tidak menjadi faktor utama keberhasilan negosiasi.
"Kekhawatiran dari negosiasi adalah tidak banyak keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia," sambungnya menegaskan.
Efriza memandang ketergantungan pada personal seseorang dalam negosiasi menimbulkan citra yang tidak sepenuhnya positif terhadap pemerintah.
"Negosiasi dengan menggunakan kedekatan HT dan Trump yang dikhawatirkan adalah posisi kedaulatan negara ini, seolah urusan dunia perdagangan internasional antar negara yakni Amerika dan Indonesia malah menjadi ranah personal antar HT dan Trump semata," tuturnya.
Oleh sebab itu, magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu mendorong kepada pemerintah untuk terlebih dahulu membangun narasi yang memperkuat kedaulatan Indonesia terhadap kebijakan Trump dalam mengambil pilihan negosiasi.
"Sebaiknya pemerintah sebelum negosiasi juga perlu kehati-hatian dan cermat untuk mengkomunikasikan kepada publik mengenai cara dan tujuan bernegosiasinya," demikian Efriza menambahkan.
BERITA TERKAIT: