Pengamat politik Adi Prayitno membaca pertemuan tersebut sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar temu kangen dua tokoh nasional.
Menurutnya, ada pola lama yang bisa dijadikan acuan dalam membaca dinamika ini yaitu sebuah teori bahwa Prabowo tak akan mungkin menemui Megawati selama hubungannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi masih harmonis.
"Dulu ada semacam teori bahwa Prabowo tidak mungkin bertemu dengan Megawati sepanjang hubungan Prabowo dengan Pak Jokowi itu baik-baik saja," kata Adi lewat kanal YouTube miliknya, Rabu 9 April 2025.
Namun ketika akhirnya pertemuan Prabowo-Megawati terjadi, maka ada kemungkinan hubungan antara Prabowo dan Jokowi sudah tidak selengket dulu.
Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan bahwa pertemuan ini tak bisa dilepaskan dari rumitnya relasi segitiga antara Prabowo, Jokowi, dan Megawati.
Tiga tokoh besar ini selama satu dekade terakhir memainkan peran penting dalam dinamika politik nasional. Ketiga terkadang saling mendukung, bersaing, bahkan kadang bertukar posisi.
Menurut Adi, banyak yang melihat bahwa jika Prabowo mulai menjauh dari Jokowi, maka menjalin komunikasi dengan Megawati menjadi langkah politik yang logis.
“Kalau kita menggunakan pisau analisa ini, kalau kita menggunakan keyakinan ini, artinya mungkin hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi tidak lengket dan tidak semesra dahulu," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: