Ia menilai diskusi terbuka tersebut sebagai wujud komunikasi yang sehat antara pemimpin negara dan media, yang berlangsung tanpa sensor dan penuh keterusterangan.
“Sangat bagus, media bisa bertanya langsung ke Presiden tanpa sensor dan tanpa tedeng aling-aling," ujar Adi lewat akun X miliknya, Selasa 8 April 2025.
Forum semacam ini, lanjutnya, menjadi ruang penting bagi publik untuk mendapatkan kejelasan dari sumber utama, terutama terkait isu-isu sensitif yang selama ini menjadi perbincangan di masyarakat.
Ia menekankan bahwa setelah penjelasan Presiden, masyarakatlah yang berhak menilai kualitas jawaban yang disampaikan. Penilaian itu, bersifat bebas dan terbuka.
"Tinggal masing-masing kita nilai hasil jawaban Presiden. Baik, sedang, tidak baik. Itu penilai bebas," jelas analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Adi berharap pola komunikasi seperti ini bisa terus dijaga ke depan sebagai bagian dari transparansi pemerintahan dan pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat.
Wawancara bersama Presiden Prabowo menghadirkan tujuh jurnalis senior yakni Pemimpin Redaksi tvOne Lalu Mara Satriawangsa, Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis, dan Founder Narasi Najwa Shihab.
Lalu Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings, Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti, dan Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Harian Kompas Sutta Dharmasaputra.
Tidak ada batasan topik dalam wawancara tersebut. Isu mulai dari UU TNI hingga jebloknya IHSG ditanyakan langsung ke Prabowo dengan semua jawaban bersifat on the record atau bisa dikutip untuk ditayangkan di media.
BERITA TERKAIT: