Dalam kesempatan itu, Zulfan mengulas makna penting berpuasa yang diambil dari sejarah pertama diperintahkan puasa kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam, yaitu setelah meraih kemenangan dalam Perang Badar.
"Bersenang karena merasa sudah menang dalam perang, lalu turun perintah kepada Nabi Muhammad (dan umat Islam) untuk berpuasa, agar mereka ini berpuasa," ujar Zulfan mengulas.
Setelah itu, Zulfan menjelaskan maksud dari perintah berpuasa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
"Kata Nabi (Muhammad SAW), Perang Badar yang kita berhasil menang ini adalah perang kecil, Al-Jihadul Asgar, perang kecil, dan kita akan menghadapi suatu perang besar. Apa perang besar itu? Al-jihadul Akbar yaitu berpuasa," urai Zulfan.
"Perang besar itu adalah perang yang mampu melawan dirimu sendiri, untuk menghancurkan ego dan nafsu-nafsu setan yang ada di dalam diri kamu, maka diperintahkan kita berpuasa," sambungnya menjelaskan.
Zulfan mengungkapkan satu Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan sepupunya yang juga menantu sekaligus Khalifah ke-4, Ali Bin Abi Thalib mengenai keutamaan berpuasa.
"(Hadis) itu menceritakan pada suatu saat Nabi ditanya oleh beberapa orang tentang bagaimana caranya kita menghadapi godaan-godaan setan, salah satu godaan setan itu harus dihadapi dengan puasa," katanya.
"Setan ini masuk melalui darah-darah dan nadi-nadi kita untuk mengendalikan kita, sehingga kita selalu tersesat di jalan yang salah. Puasa juga sebenarnya di samping ibadah tentu ada aspek-aspek-aspek sosialnya," sambung Zulfan memaparkan.
Oleh karena itu, Zulfan meyakini berpuasa dapat membentengi diri dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh setan atau godaan godaan oleh setan yang dihadapkan kepada kita.
"Jadi orang jangan merasa bangga menunjukkan ke-Islaman-nya kepada orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan pujian-pujian dari orang lain atas amal ibadah yang dia lakukan, sementara dia tidak berhasil menundukkan ego dan nafsu-nafsu yang ada dalam dirinya," demikian Zulfan menegaskan.
BERITA TERKAIT: