Massa mengecam keras Zionis Israel yang mengkhianati kesepakatan dengan membantai lebih dari 450 rakyat Gaza, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak pada Selasa 18 Maret 2025. Pengkhianatan ini didukung secara terbuka oleh Amerika Serikat.
Para peserta aksi membawa atribut solidaritas Palestina. Mereka juga menempelkan stiker foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump di bawah sepatunya.
Komite Pelaksana ARIBP Zaitun Rasmin menegaskan bahwa Israel dan Amerika Serikat adalah penjahat kemanusiaan besar yang harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan.
"Dunia harus tahu bahwa Israel bukan hanya melanggar gencatan senjata, tetapi juga terus melakukan genosida dengan brutal. Amerika Serikat adalah sekutunya yang setia mendukung kejahatan ini," kata Zaitun kepada wartawan.
Dalam pernyataan yang disampaikan dalam aksi, ARIBP menuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk segera menangkap Netanyahu dan seluruh pelaku genosida yang bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina.
ARIBP juga mendesak para mediator gencatan senjata untuk menekan Israel agar menghentikan segala bentuk pelanggaran dan memastikan keselamatan rakyat Palestina yang tidak berdosa.
Pada aksi tersebut, ARIBP juga menyatakan mendukung upaya negara-negara Arab dan dunia Islam dalam mencegah pengusiran rakyat Gaza yang telah dirancang oleh Israel dan Amerika Serikat.
Namun ARIBP juga mendesak agar bantuan militer dari negara-negara Arab dan dunia Islam harus segera dilaksanakan sebagai bentuk keseriusan dalam melindungi rakyat Palestina dari serangan brutal yang terus terjadi.
ARIBP mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang cinta damai dan anti penjajahan untuk terus menunjukkan solidaritas dengan berbagai cara, baik melalui doa, boikot produk yang mendukung Israel, dan kampanye media sosial #BersuaraSampaiMerdeka sebagai pernyataan tegas bahwa Gaza dan Palestina tidak berdiri sendirian.
BERITA TERKAIT: