Begitu dikatakan Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie Aditya Batara Gunawan dalam diskusi bertemakan "Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen" di Kampus Universitas Bakrie, Rasuna Said, Jakarta.
"Pengawasan Intelijen yang ada pada Komisi I DPR melalui Timwas Intelijen masih bersifat politis, perlu ada pemikiran mengenai model pengawasan intelijen yang lebih memadai," ujar Aditya dalam keterangan tertulis, Kamis 20 Maret 2025.
Sementara itu pembicara lainnya, Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara 2017-2020, Mayjen TNI (Purn) Dr. Rodon Pedrason melihat bahwa ada perkembangan yang dapat dilihat saat ini dari kelembagaan intelijen.
Dikatakan Rodon, lembaga BIN saat ini cukup akademis, dan adaptif seiring dengan perubahan pada lingkungan strategis.
"Yakni dengan dengan penambahan kedeputian baru seperti siber dan komunikasi dan informasi," tuturya.
Pada aspek lain, ditambahkan Analis Utama Maha Data Lab 45, Diyauddin, pentingnya penguatan teknologi intelijen Indonesia dengan menggunakan karya dalam negeri.
"Selama teknologi intelijen yang kita miliki tidak menggunakan teknologi yang diciptakan sendiri, ini akan menimbulkan kerawanan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: