Pakar ekonomi dan kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan belum dirilisnya laporan APBNKita itu menimbulkan banyak spekulasi di tengah masyarakat terkait kondisi keuangan negara, efektivitas kebijakan fiskal, serta dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan pasar keuangan.
Ia mempertanyakan alasan Kemenkeu tentang jadwal yang padat hingga belum merilis laporan di APBNKita.
"Pernyataan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, laporan APBNKita hampir selalu dirilis tepat waktu sebagai bentuk keterbukaan pemerintah dalam mengelola keuangan negara," kata Achmad Nur Hidayat kepada wartawan, Jumat, 7 Maret 2025.
Achmad menambahkan seharusnya Kemenkeu memberikan penjelasan secara transparan kepada masyarakat terkait belum dirilisnya laporan keuangan periode Januari 2025 ini.
"Jika sekadar faktor teknis yang menyebabkan keterlambatan, mengapa hingga kini belum ada kejelasan terkait kapan laporan tersebut akan dipublikasikan?" tutupnya.
Sri Mulyani terakhir kali melaporkan publikasi APBN KiTa bulan Desember 2024, yang dipaparkan pada 6 Januari 2024. Pemaparan tersebut bersamaan dengan rilis kinerja APBN 2024 secara keseluruhan. Kementerian Keuangan juga rutin meluncurkan publikasi buku APBN KiTa di laman resminya.
BERITA TERKAIT: