Massa aksi mengikatkan sebuah tali ke
barrier beton yang dipasang melintang di Jalan Medan Merdeka Barat.
Barrier beton dipasang sebagai pembatas aksi tersebut.
Setelah terpasang, mahasiswa bersama-sama menarik tali tersebut untuk menjatuhkan satu
barrier beton tersebut.
"Demmm," bunyi dentuman dari
barrier beton yang jatuh ke aspal.
Massa aksi pun berteriak dan bertepuk tangan.
Sementara itu, pihak kepolisian dari sisi berlawanan mengimbau agar massa aksi tidak melakukan perusakan dan juga tidak berlaku anarkis.
"Kepada teman teman massa aksi, kami mengimbau agar aksi ini bisa dilakukan aman dan damai. Mohon tidak melakukan penarikan
barrier beton," ucap polisi melalui pengeras suara.
Alih-alih, mendengar imbauan polisi, massa aksi justru semakin berani menembus pagar beton agar bisa sampai ke depan Istana Negara.
"Tujuan kita mau ke istana, tadi ada imbauan, siapa suruh pak menahan kami untuk ke istana?" ucap orator.
Dalam aksi ini, BEM SI membawa sembilan poin tuntutan, yakni: Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025, Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat, Evaluasi besar-Besaran Makan Bergizi Gratis, Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah, Tolak Dwifungsi TNI, Sahkan RUU Perampasan Aset, Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat dan Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.
BERITA TERKAIT: