"Artinya,
too early to tell. Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau gagal," kata Ketua DPP Bidang Pemuda Lembaga Aliansi Indonesia, Mochammad Jodi Husein dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Februari 2025.
Periode 100 hari pertama bukan ukuran menilai kinerja, melainkan sebagai momentum pemerintah menunjukkan arah kebijakan dan membangun kepercayaan rakyat.
Jika dalam 100 hari Prabowo-Gibran mampu membangun kepercayaan publik, maka akan menjadi modal politik yang kuat bagi pemerintahan ke depan. Terlebih Indonesia juga baru menggelar Pemilu Serentak 2024 yang telah menguras energi seluruh bangsa.
"Publik memberikan apresiasi bagaimana kita, bangsa ini bisa melewati suatu proses yang sangat rumit dan menempatkan kebersamaan dalam perbedaan sebagai nilai yang paling utama," lanjut Jodi.
Oleh sebab itu, pemerintahan ke depan perlu merawat stabilitas yang sudah terjaga ini dengan menjaga komunikasi dengan masyarakat, serta memastikan kebijakan yang diambil berpihak kepada rakyat.
"Kami berharap 100 hari pertama dapat dimanfaatkan Prabowo-Gibran sebagai ajang pembuktian untuk membawa perubahan nyata bagi bangsa," tutupnya.
BERITA TERKAIT: