Desakan itu disuarakan Kongres Milenial Indonesia (KMI) menyusul kabar Kristia Budiyarto yang memalsukan riwayat pendidikannya.
"Saya heran kenapa orang-orang seperti Kristia Budiyarto bisa jadi Komisaris PT Pelni yang diduga membohongi seluruh masyarakat Indonesia," kata Koordinator KMI Syahrul Romadhon dalam keterangan tertulis, Selasa 28 Januari 2025.
Di laman resmi PT Pelni, tertulis Kristia memiliki riwayat pendidikan sebagai lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
Namun, pada laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kristia Budiyarto tidak tercatat sebagai alumni Universitas Hasanuddin.
Melihat fakta itu, kata Syahrul, Erick Thohir harus mengambil sikap dengan mengevaluasi Kristia dari posisinya di PT Pelni.
"Kami meminta Menteri Erick Thohir segera mencopot Kristia dari jabatan Komisaris PT Pelni," pungkasnya.
Soal riwayat pendidikan itu juga sudah dibantah Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Universitas Hasanuddin Abdullah Sanusi.
Abdullah menyatakan Kristia Budiyarto tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa Universitas Hasanuddin.
BERITA TERKAIT: