Menko Zulhas mengatakan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil gotong royong Kemenko Bidang Pangan, lembaga, asosiasi, hingga perusahaan BUMN. Bantuan tidak dikirim sekaligus, melainkan akan disalurkan secara berkala.
"(Bantuan dikirim) enggak sekaligus karena kan enggak muat tempatnya," kata Zulhas saat menyerahkan bantuan pangan di Desa Pesanggrahan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah hari ini.
Dia mengatakan bantuan kepada korban terdampak banjir dan longsor itu bermacam-macam, mulai dari bahan makanan hingga makanan siap santap.
"Dari Bapanas ada 200 paket yah. Dari Bulog itu 10 ton beras, mie instan 500 boks, biskuit 500 boks," jelasnya.
Selain dari Bapanas dan Bulog, bantuan juga diberikan dari sejumlah asosiasi dan perusahaan yang bergerak di bidang pangan, salah satunya Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar).
"Dari Pinsar petelur nasional ada 600 kilo, PT BES minyak goreng 180 dus atau 2.160 liter. Dari Perpadi Jakarta beras 5 ton, dari IGN Kendal 2 ton gula, PT CPI 500 toples sosis dan 625 kilo telur, BRI bantuan sembako sudah dipaket-paketkan. Mandiri 100 paket sembako, ada beras, ada gula, ada minyak, ada mie instan," ungkapnya.
Selain menyalurkan bantuan, Menko Zulhas juga meninjau tanggul sementara penahan banjir. Dari hasil pemantauan, Zulhas khawatir tanggul sementara yang dibangun bisa kembali jebol jika tidak segera dibangun permanen.
"Soal waktu juga ini. Ini lautnya pasang tidak bisa turun. Memang Jawa itu sudah over (beban penduduk)," tutup Zulhas.
BERITA TERKAIT: