Hasil budidaya ikan ini selanjutnya didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran di area Jabodetabek.
"Ini sekaligus menjadi contoh bahwa koperasi bisa mendukung program Asta Cita terkait ketahanan dan swasembada pangan," kata Ferry Juliantono.
Sebagai bentuk dukungan Kementerian Koperasi terhadap upaya peningkatan produktivitas koperasi ini, nantinya akan diupayakan memberikan bantuan kemudahan akses pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop.
Selain itu, Kemenkop juga akan mengupayakan memberikan pendampingan dan pelatihan secara berkelanjutan sehingga SDM anggota koperasi dapat semakin meningkat.
Di sisi lain, Kemenkop juga akan menjalin koordinasi lintas sektoral untuk memastikan kebutuhan primer dari koperasi ini dapat terpenuhi seperti perbaikan infrastruktur jalan hingga sarana dan prasarana produksi.
"Nanti kita akan dorong koperasi ini untuk mampu meningkatkan volume produksi dan juga keperluan penambahan fasilitas
processing maupun untuk kegiatan pelatihan untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan dari hasil budidaya di sini," ucap Wamenkop.
Demi meningkatkan produktivitas hasil budidaya perikanan, Ferry mendorong untuk dilakukan revitalisasi kolam tambak dan melakukan modernisasi secara lebih masif. Hal ini dibutuhkan demi efisiensi usaha namun mampu menghasilkan produk perikanan yang lebih banyak.
Wamenkop juga menyatakan Koperasi Mambo Mina Sekar Sejahtera digadang-gadang dapat menjadi salah satu penyuplai produk ikan segar terutama untuk memenuhi kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya potensi pengembangan usaha budidaya ikan di Muaragembong tersebut sangat besar dengan berbasis permintaan pasar.
"Kegiatan Koperasi di Muaragembong ini InsyaAllah punya peran yang besar bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Kami di Kemenkop akan mendukung penuh semua kegiatan usaha di koperasi ini," tandas Wamenkop.
BERITA TERKAIT: