Demikian penegasan pengamat politik dan Guru Besar Saiful Mujani dalam keterangannya di aplikasi X @saifulmujani, Senin 2 Desember 2024.
Berdasarkan akumulasi seluruh C1 yang dihimpun, kata Saiful, pasangan ini berhasil meraih 50,07 persen suara.
"Pram-Rano nyatakan menang satu putaran krn mereka dipilih oleh 50,7% pemilih menurut akumulasi seluruh C1," kata Saiful.
Namun hal ini bertolak belakang dengan klaim dari pihak pasangan Ridwan Kamil-Suswono alias Rido yang menilai Pilkada Jakarta harus dilakukan dalam dua putaran.
"Sementara Rido bilang pilkada jakarta 2 putaran karena belum ada yg menang 50 persen plus," kata Saiful.
Alasannya, menurut kubu Rido, belum ada pasangan yang memperoleh lebih dari 50 persen suara.
"Berapa angka kurangnya pak Rido? udah itung C1?," tanya Saiful.
Ia menegaskan bahwa perhitungan akurat seharusnya mengacu pada data C1 yang telah tersedia di KPU.
"Harus hitung seluruh TPS. C1 sudah tersedia di KPU. tinggal itung. kecuali niat lain," sambungnya.
Menurutnya, jika perbedaan hasil berada dalam margin of error, maka quick count tidak bisa dijadikan acuan utama.
"Kalau dalam margin of error bedanya dari 50 persen plus quick count ga nolong," demikian Saiful.
Sebelumnya, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno mendeklarasikan kemenangan dalam perhelatan Pilgub Jakarta.
Deklarasi tersebut merujuk hasil real count KPU DKI Jakarta, dan perhitungan formulir C hasil KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta.
Hasil
real count itu menunjukkan hasil pasangan pasangan yang diusung oleh PDIP dan Hanura itu meraup 2.183.577 suara atau 50,07 persen.
BERITA TERKAIT: