Hal ini diungkapkan oleh eks Menteri ESDM yang juga mantan Sekjen PMI, Sudirman Said saat berbicara saat berbincang dengan wartawan senior, Hersubeno Arief yang diunggah di akun Hersubeno Point bertajuk “Bahaya Ini, Jusuf Kalla Mau Disingkirkan dari PMI” dilihat Minggu, 1 Desember 2024.
Dalam perbincangan tersebut, Sudirman Said dan Hersubeno membahas terkait beredarnya surat dari Komite Donor Darah Indonesia. Surat ini berisi undangan kepada para ketua PMI kabupaten, kota, provinsi se-Indonesia untuk datang Hotel Sultan, Jakarta yang isinya untuk mendukung Agung Laksoni sebagai Ketum PMI yang baru.
Ironisnya, organisasi Komite Donor Darah Indonesia itu menurut Sudirman Said selama ini tidak dikenal di kalangan PMI.
“Ramenya bukan karena ada figur baru tapi caranya itu sangat tidak biasa. Dalam surat itu diundang untuk membberi dukungan kepada orang tertentu, dengan janji seluruh biaya perjalanan diganti dan pulang diberi uang saku. Itu nilai-nilai secara budaya itu sangat bertubrukan di PMI,” kata Sudirman Said.
Sudirman Said mengataka bahwa surat tersebut membuat para pengurus PMI dari seluruh daerah sangat marah. Sebab, selama ini PMI merupakan organisasi yang dibangun diatas rasa kemanusiaan.
“Kok seperti orientasi orpol yang kemudian memperkenalkan politik uang itu yang membuat sebagian pengurus itu tersentuh dan saya mengambil inisiatif menyuarakan ke publik agar menjadi perhatian,” ujarnya.
Menurut Sudirman Said, siapa pun yang ingin menjadi pimpinan di PMI harus dilakukan dengan cara yang baik. Sebab, PMI menjadi organisasi kemanusiaan yang tidak baik jika tampuk kepemimpinannya diraih dengan pertunjukkan perebutan kekuasaan.
“PMI ini kan organisasi non partisan. PMI itu adalah lembaga yang harus bisa menjaga kemandiriannya. Ini diisi orang-orang yang ingin memberi bukan mengambil, jadi jangan kepemimpinannya dilakukan dengan perebutan kekuasaan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: