Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Rapidin Simbolon mengatakan kekalahan ini terjadi karena adanya upaya sistematis untuk menenggelamkan partai mereka. Salah satunya yakni indikasi intervensi dengan menggunakan institusi negara.
“Intervensi bisa kita lihat bagaimana masifnya partai coklat dalam mengarahkan aparat pemerintahan, mulai dari Pj kepala daerah, camat, kepala desan hingga para ASN. Dan ini sangat kasat kita lihat dilapangan. saya meyakini bahwa Pilkada 2024 terburuk dari pilkada yang pernah ada. Dimana kekuasaan tidak malu-malu lagi melanggar etika moral dalam mengendorse calon dari pihak mereka,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat, 29 November 2024.
Selanjutnya kata Rapidin, PDI Perjuangan Sumut akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pilkada 2024 dan akan bekoordinasi dengan pihak DPP PDI Perjuangan Pusat mengenai langkah-langkah yang diambil selanjutnya,
“Evaluasi tentu akan kita lakukan dan kita juga akan berkoordinasi dengan DPP untuk mengambil langkah-langkah yang harus diambil untuk menyikapi banyaknya pelanggran-pelanggaran dalam pilkada kali ini," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: