Sayangnya, ruang aspirasi bagi kelompok rentan seperti perempuan, disabilitas, masyarakat adat, minoritas agama, dan ragam gender masih terbatas.
Menjawab tantangan ini, Setara Institute menggelar workshop bertajuk "Komunikasi Strategis untuk Peningkatan Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi”. Acara ini diikuti oleh Koalisi ASPIRASI Sulsel dan berbagai organisasi masyarakat sipil.
"Kemampuan melakukan kampanye yang inklusif dan advokasi kebijakan yang berdampak menjadi pilar yang sangat penting untuk memastikan isu-isu kelompok rentan didengar, dipertimbangkan, dan diintegrasikan dalam pembangunan daerah," kata Peneliti Setara Institute Sayyidatul Insiyah, lewat keterangan resminya, Rabu 20 November 2024.
Kegiatan ini juga menjadi persiapan forum konsolidasi 'Tudang Sipulung' pada 21 November 2024, yang akan mempertemukan para Calon Gubernur Sulsel dengan masyarakat dan Koalisi ASPIRASI.
Dalam workshop, peserta menghasilkan empat rekomendasi utama yakni pengakuan hak masyarakat adat, akses inklusif bagi disabilitas di Pilkada, penguatan pendidikan kesetaraan gender, dan penghapusan kebijakan diskriminatif.
Selanjutnya, Nasrum dari Koalisi ASPIRASI Sulsel mengharapkan isu-isu tentang kelompok rentan tidak hanya diperbincangkan dalam ruang publik.
"Namun juga menjadi isu yang didengar dan dipertimbangkan oleh para calon gubernur sebagai isu yang akan diintegrasikan dalam program perencanaan daerah ketika calon gubernur itu terpilih," tandasnya.
BERITA TERKAIT: