Berkenaan dengan itu, Rudianto meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjalankan instruksi Presiden tersebut.
“Karena dia (Kejahatan SDA, Judol, Narkoba) musuh negara maka saya tekankan tadi ke Kapolri untuk mengatensi perintah presiden,” kata Rudianto kepada wartawan seusai rapat kerja Komisi III dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 11 November 2024.
Menurut Rudianto, pidato dan arahan Presiden seharusnya menjadi pedoman dalam kebijakan penegakan hukum, khususnya bagi Polri sebagai aparat negara.
Dia juga menekankan bahwa ada potensi kerugian besar yang bisa diselamatkan jika masalah ini dapat dituntaskan, terutama terkait kebocoran SDA dan peredaran judol dan narkoba yang masih marak.
"Karena Pak Prabowo mengatakan itu musuh negara, maka kasus yang saat ini ditangani termasuk di Kemenkomdigi, harusnya menjadi, dibongkar sampai ke akar-akarnya,” harap politikus Nasdem tersebut.
Kapoksi Fraksi Nasdem Komisi III DPR ini juga menyatakan bahwa Polri perlu mengungkap jaringan besar yang mendalangi praktik-praktik ilegal seperti judol dan narkoba.
Ia pun menyoroti bahwa tidak hanya individu dengan jabatan rendah yang terlibat, tetapi kemungkinan ada pelindung dari kalangan pejabat besar atau oknum abdi negara yang turut terlibat dalam praktik-praktik tersebut.
“Inilah yang menjadi tantangan bagi Pak Kapolri dalam rapat kerja tadi, di samping bicara umum soal netralitas polri dalam menghadapi pilkada, kemudian bicara rekrutmen polri yang transparan dan sebagainya,” tandas Rudianto.
BERITA TERKAIT: