Hal tersebut disampaikan Budi Arie usai mengikuti acara serah Terima jabatan (sertijab) Menteri Koperasi dari Teten Masduki kepada dirinya, di Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024.
Dia mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk mengembangkan dunia koperasi.
"Digitalisasi koperasi, re-branding koperasi, perkuat tata kelola dan SDM (sumber daya manusia)," ujar Budi Arie.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu menjelaskan, Presiden Prabowo punya keinginan mengembalikan warisan kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo, yang mendirikan Bank Indonesia, dan ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo seorang begawan ekonomi Indonesia.
"Mudah-mudahan mesin di Kementerian Koperasi kuat untuk lari 120 kilometer. Sebab, tadi Prabowo berbicara, ini warisan kakek saya dan bapaknya. Jadi bisa dibayangkan kementerian koperasi ini sebagai
passion presiden harus bisa besar," paparnya.
Karena itu, Budi Arie berharap arah pembangunan koperasi di masa kepemimpinannya tidak berteori lagi, tetapi kerja nyata yang berkali-kali lipat.
"PR (pekerjaan rumah) tidak kalah banyak. Utang KUR (kredit usaha rakyat) Rp9 triliun dari lama. (Pengurus) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ada dualisme, dan masih banyak lagi (masalah)," katanya.
"Kita mental baja, makin banyak masalah. Persoalan ekosistem, kementerian yang satu-satunya ada di UUD pasal 33, Presiden Prabowo berkomitmen menjadikan koperasi besar," demikian Budi Arie.
BERITA TERKAIT: