Hal itu ditegaskan Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Hendri Saparini dalam diskusi bertajuk "Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara: Kedaulatan Ekonomi" yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Seharusnya kita memiliki sistem ekonomi Indonesia yang mendasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945. Sayangnya, sampai hari ini belum ada sistem tersebut,” kata Hendri dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Lanjut Hendri, jangan sampai dalam membangun sistem ekonomi ini Indonesia bergantung pada siapa yang berkuasa, tanpa ada acuan yang jelas untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Apalagi, sampai membuat arah pengelolaan ekonomi nasional semakin terpisah dari tujuan utama untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
“Sekarang menjadi tidak dipahami, tidak hanya oleh penyelenggara negara, tetapi juga oleh rakyat. Semakin banyak rakyat yang tidak mempedulikan ekonomi kita seperti apa,” katanya.
Itu sebabnya, Asta Cita, visi dari presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai memiliki komitmen pada penguatan ideologi Pancasila dan menjadi harapan baru untuk membangun sistem ekonomi yang lebih berkeadilan.
"Jika presiden baru menetapkan Asta Cita, itu adalah ideologi dan di situ ideologi Pancasila, artinya seharusnya akan ada sistem ekonomi yang sesuai Pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: