"Jadi mustahil parpol tersandera hanya karena keputusan tidak mengusung Anies di Pilkada Jakarta, yang notabene merupakan kontestasi dengan skala lebih kecil," Ketua Koalisi Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Senin (16/9).
Selanjutnya, Sugiyanto mengingatkan bahwa Pilkada merupakan arena politik yang lebih rendah dibandingkan Pilpres.
Artinya, keputusan parpol untuk tidak mengusung Anies Baswedan sebagai Cagub tidak dapat diartikan sebagai tanda ketakutan atau upaya untuk menghalanginya.
Sugiyanto menekankan, elektabilitas tinggi tidak secara otomatis menjamin pencalonan seseorang oleh parpol.
Sejarah mencatat, pada Pilkada Jakarta 2007, Jenderal (Purn) Agum Gumelar yang memiliki elektabilitas tinggi dan diprediksi menang, akhirnya tidak mendapat tiket Pilkada.
"Ini membuktikan bahwa elektabilitas bukanlah satu-satunya faktor dalam keputusan politik parpol," kata Sugiyanto.
BERITA TERKAIT: