Dalam uji coba kelima ini, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau langsung uji coba MBG di kedua sekolah tersebut.
"Total makanan yang disediakan sebanyak 1.500 paket yang disediakan oleh dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yaitu PT Bank DKI dan Perumda Dharma Jaya," kata Heru.
Menu yang disediakan hari ini ada dua jenis. Menu pertama adalah nasi uduk komplit dengan semur, telor, orek tempe, buah pisang, dan air mineral yang disediakan PT Bank DKI sebanyak 500 paket makanan.
Menu kedua adalah nasi putih, beef teriyaki, salad sayur, buah, dan air mineral yang disediakan oleh Perumda Dharma Jaya. Kandungan kalori kedua jenis menu ini berkisar 450-500 kilokalori (kkal) seharga Rp20.000 dan Rp25.000 per paket.
Pengemasan paket makanan juga aman karena menggunakan wadah food grade yang ditandai logo tara pangan pada kemasan sehingga aman digunakan
“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi Perumda Dharma Jaya dan Bank DKI untuk penyediaan menu MBG hari ini. Semoga akan makin banyak lagi para siswa yang dapat menikmati program ini,” tutur Heru.
Menurut pengamatannya, perlu dilakukan penyesuaian porsi dan jenis makanan sesuai jenjang sekolah, yakni Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Siswa Menengah Pertama (SMP).
“Kami sudah satu bulan penuh melaksanakan uji coba makan gratis khusus SD dan SMP. Memang rata-rata siswa suka dengan menunya dan menghabiskan makanannya," jelasnya.
"Tetapi yang menjadi perhatian kami adalah siswa kelas 1 dan 2 SD, juga TK, harus dicarikan menu yang disukai mereka. Makanannya harus habis. Karena kalau tidak habis, asupan kalori gizi yang tersedia di makanan percuma juga,” sambung Heru.
Karena itu, Pemprov DKI bersama Perumda Dharma Jaya sedang mencari pola yang tepat untuk pelaksanaan uji coba MBG ini. Terutama, untuk pelaksanaan uji coba MGB di Sekolah Menengah Atas (SMA) pekan depan, dan uji coba serentak se-Jakarta khusus tingkat SD yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“Kita sedang mencari pola, kalau nanti ini dilaksanakan serentak se-Jakarta khusus SD dulu. Polanya bagaimana, sehingga makanan sampai di tempat tetap terjaga kalori gizinya,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: