Hal itu disampaikan peneliti politik dari BRIN Profesor Firman Noor dalam acara diskusi politik bertemakan "Siapa Cawe-Cawe Dalam Gonjang-Ganjing Partai Golkar?" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Menurutnya, wajar jika penguasa ingin memiliki Golkar agar kepentingannya dapat tetap dijalankan setelah tidak lagi berkuasa.
"Sehingga wajar kekuatan yang ingin terus berkuasa, itu menganggap Partai Golkar sebagai sesuatu yang harus dipegang," kata Prof. Firman Noor di lokasi.
Dia mengatakan Partai Golkar sangat mudah digoyang dan diintersep oleh pihak luar karena Partai Golkar hari ini sudah sangat berbeda dengan masa lalu.
Terutama, lanjut Prof Firman Noor, soal ideologi partai beringin yang sedikit melenceng dari jalurnya.
“Paling fundamental perbedaannya adalah ideologi. Partai politik yang kuat adalah partai politik yang ideologis. Kurang beruntungnya Partai Golkar, adalah dibungkus dengan jargon selalu berkarya," jelas dia.
"Sehingga menimbulkan mentalitas yang terpenting adalah menjaga status quo untuk tetap berada di kekuasaan,”tutupnya.
BERITA TERKAIT: