Polemik itu terkait sebab musabab mundurnya Airlangga hingga siapa calon ketua umum partai berlambang beringin tersebut.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyatakan terkait siapa pengganti Airlangga tentu sudah diatur mekanismenya berdasarkan AD/ART Golkar.
Partai yang berdiri sejak 1964 itu rencananya akan menggelar Munas pada Desember 2024 mendatang.
Lanjut Jerry, munculnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Ketua Umum Golkar tentunya sangat menggelitik di publik.
“Gibran sudah berapa tahun jadi kader atau pengurus? Tunggu Munas bulan Desember. Bisa jadi untuk Plt akan dipegang Agus Gumiwang Kartasasmita sebelum pemilihan ketua yang baru,” kata Jerry dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (12/8).
Menurut dia, peran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para sesepuh Golkar dalam perhelatan siapa sosok Ketua Umum Golkar sangat besar.
“Nah merarik karena akan ada tiga calon Ketum di tiga gerbong Golkar. Ada kemungkinan Jokowi dan Gibran jika AD/ART dirubah maka akan besar kemungkinan. Atau Jokowi mengutus wakilnya seperti Bahlil Lahadalia atau ada orang Jokowi yang notabene pengurus Golkar,” bebernya.
Selain itu, sambungnya, bisa juga orang-orangnya Aburizal Bakrie seperti Bambang Soesatyo yang bakal dimajukan sebagai kandidat Ketum Golkar atau gerbong Agung Laksono.
“Kalau gerbong Agung Laksono maka Agus Kartasasmita yang akan dimajukan sebagai calon Ketum Golkar,” tegasnya.
“Jadi organisasi sayap Golkar akan sangat menentukan seperti kekuatan AMPI, Kosgoro, MKGR, SOKSI. Dan juga paling menentukan siapa ketum Golkar mendatang ada ditangan 3 A, (yakni) Agung Laksono, Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung,” pungkas dia.
BERITA TERKAIT: