Lebih lanjut Haedar berharap agar di tingkat dunia Grand Syekh Al Azhar bersama tokoh-tokoh dunia dan dunia Islam terus mewujudkan Palestina yang merdeka dan tata dunia baru yang damai di Timur Tengah.
“Kalau Palestina belum menemukan solusi yang terbaik, sampai kapan pun akan menumbuhkan benih-benih ekstrimitas dalam berbagai dimensi kehidupan,” kata Haedar Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).
Titik temu Al Azhar dan Muhammadiyah, menurut Haedar, yakni terus menyuarakan pesan Islam yang membawa kemajuan.
Ketertinggalan ekonomi juga menjadi sorotan dalam dialog Muhammadiyah dengan Grand Syekh Al Azhar.
Menurutnya, problem umat Islam Indonesia adalah ketertinggalan di bidang ekonomi yang menyebabkan belum menjadi khoirul ummah.
“Kita belum menjadi umat terbaik,” kata Haedar.
Ekonomi tertinggal menyebabkan secara politik menjadi marjinal, akibat lebih jauh membawa pada rusaknya tatanan kehidupan di bidang etika dan moral akibat begitu dahsyatnya gelombang perubahan sosial.
BERITA TERKAIT: