Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (11/7).
“Kita akan berusaha untuk tetap membangun koalisi, membangun kerja sama dengan rakyat di bawah. Kita akan bentuk koalisi sendiri. Biarkan semut melawan gajah,” tegas Djarot.
Dia teringat permainan suit jari semasa kecilnya bahwa gajah dianalogikan sebagai jempol atau ibu jari, sedangkan semut dianalogikan dengan kelingking.
“Semut sama gajah, kelingking sama gajah menang mana? Menang semut. Menang kelingking,” selorohnya.
“Kenapa? Karena kita akan membangun kerja sama dengan rakyat kecil. Semut-semut ini loh. Semut merah, semut rangrang, semut hitam. Ini kita nanti akan bersama-sama melawan gajah. Gampang kalau melawan gajah itu paling gampang itu serang telinganya. Katanya. Telinganya diserang, jatuhlah dia,” imbuh Djarot.
Lebih jauh, Djarot kembali menegaskan bahwa partainya tidak akan membiarkan menantu Jokowi itu melawan kotak kosong di Pilkada Sumut November mendatang.
“Apakah kita membangun sistem demokrasi dengan pendidikan politik Bobby dibiarkan melawan kotak kosong? Melawan kotak kosong atau tidak tergantung PDI Perjuangan,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: