Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos memandang, PKS malah memunculkan pekerjaan rumah (PR) untuk dirinya sendiri karena mengusung Anies bersama Sohibul Iman.
"Fakta politik elektoralnya selama ini Anies justru tidak bisa dipisahkan dari PKS atau diasosiasikan sebagai calon yang memiliki basis suara yang sama dengan basis suara PKS," ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/6).
Menurutnya, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017, Anies memenangkan Pilgub DKI Jakarta karena ditopang basis suara PKS.
"Artinya duet Anies-Sohibul Iman ini justru hanya punya 1 warna partai politik," sambungnya menegaskan.
Oleh karena itu, lulusan S2 komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memperkirakan, potensi kemenangan akan sulit diperoleh PKS bersama Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta 2024.
"Ini jelas kalkulasi yang kurang matang. Sebab satu warna partai yang mengkapling cagub dan cawagub sekaligus justru merugikan Anies dan PKS secara elektoral," demikian sosok yang kerap disapa Biran itu menambahkan.
BERITA TERKAIT: