Apalagi saat ini sejumlah parpol di luar koalisi Prabowo-Gibran diisukan bakal segera merapat. Sehingga sudah bisa dipastikan jatah kursi menteri bakal berkurang.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, kekuasaan memang sumber konflik. Partai politik pasti berebut untuk mendapatkan jatah kursi paling banyak.
"Jatah menteri bagian dari berebut kekuasaan. Pasti ada ribut-ribut," kata Adi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/5).
Adi menyarankan, partai politik yang gagal mengantarkan jagoannya menjadi Presiden dan Wakil Presiden sebaiknya mengambil sikap oposisi atau di luar pemerintahan.
Terlebih partai politik yang telah menuding bahwa Pilpres terjadi banyak kecurangan. Sehingga sangat aneh jika tiba-tiba parpol ini malah merapat ke kubu pemenang.
"Makanya, yang kalah tak usah dirangkul. Nggak guna. Menteri kasih ke partai pengusung saja," tandas analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu.
BERITA TERKAIT: