Mulanya, Megawati menyoroti kecurangan Pemilu 2024 yang dinilainya terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Menurutnya, kontestasi itulah yang membuat kontestasi nasional tak menjadi tempat rakyat untuk memiliki kedaulatannya.
Dia lantas mengutip pernyataan Presiden pertama Republik Indonesia yang juga sekaligus ayahnya, Ir Soekarno terkait kesabaran revolusioner. Ditegaskan, kemenangan akan diraih kembali jika seluruh elemen partai solid.
"Kita terus bergerak, bergerak, solid bergerak, solid bergerak, terus, terus, maju terus, maju terus. Tidak pantang mundur, untuk apa? mencapai kemenangan," kata Megawati.
"Untuk apa? supaya rakyat bisa menjadi benar-benar mempunyai kedaulatan rakyatnya," imbuhnya menegaskan.
Megawati pun memberi peringatan kepada seluruh kader PDIP untuk solid. Jika tidak mengikuti instruksi partai, ia mempersilakan kader tersebut untuk keluar. Sebab, PDIP adalah partai politik yang memiliki keteguhan dan kesabaran.
"Partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa. Siapa yang nggak mau ngikut? ya iyalah, udahlah nggak zona nyaman, zona nyaman melulu," ujar Megawati.
Kendati begitu, ia menjelaskan bahwa PDIP tidak mengenal istilah oposisi maupun koalisi. Sebab, Indonesia adalah negara yang menganut sistem presidensial, bukan parlementer.
Namun, Presiden Kelima RI itu menekankan pentingnya pengawasan sebagai penyeimbang dalam berdemokrasi. Termasuk pengawasan terhadap kekuasaan yang ada.
"Sebagai partai yang memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan demokrasi, kita tetap menempatkan penting adanya check and balance bahwa demokrasi memerlukan kontrol dan penyeimbang," demikian Megawati.
BERITA TERKAIT: